Makan Belling: Fenomena Langka dan Bahaya

Makan belling adalah fenomena yang jarang terjadi, di mana seseorang memiliki keinginan yang kuat untuk memakan pecahan kaca atau benda-benda tajam lainnya. Kondisi ini juga dikenal sebagai pica.

Penyebab:

  • Kekurangan zat besi: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kekurangan zat besi dapat menyebabkan keinginan untuk memakan benda-benda yang tidak dapat dimakan.
  • Gangguan psikologis: Dalam beberapa kasus, pica dapat menjadi gejala dari gangguan psikologis seperti autisme atau obsessive-compulsive disorder (OCD).
  • Kebiasaan budaya: Di beberapa budaya, memakan benda-benda tertentu dianggap sebagai bagian dari ritual atau tradisi.

Bahaya:

  • Luka pada saluran pencernaan: Memakan belling dapat menyebabkan luka serius pada saluran pencernaan, termasuk mulut, kerongkongan, perut, dan usus.
  • Perdarahan internal: Luka pada saluran pencernaan dapat menyebabkan perdarahan internal yang dapat mengancam nyawa.
  • Intestinal obstruction: Pecahan kaca yang tidak dapat dicerna dapat menyebabkan penyumbatan usus.

Pengobatan:

  • Pengobatan kekurangan zat besi: Jika penyebab pica adalah kekurangan zat besi, dokter dapat meresepkan suplemen zat besi.
  • Terapi psikologis: Jika pica disebabkan oleh gangguan psikologis, terapi psikologis dapat membantu mengatasi masalah tersebut.
  • Perubahan gaya hidup: Dalam beberapa kasus, perubahan gaya hidup, seperti menghindari makanan yang memicu keinginan untuk memakan belling, dapat membantu mengurangi gejala pica.

Pica adalah kondisi yang serius dan memerlukan perhatian medis. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala pica, segera konsultasikan dengan dokter.