Leukemia adalah salah satu jenis kanker yang menyerang darah dan sumsum tulang. Berbeda dengan kanker pada organ tubuh lainnya, leukemia melibatkan produksi sel darah yang abnormal, yang dapat mengganggu fungsi tubuh dan menyebar ke bagian tubuh lainnya. Meskipun leukemia bisa memengaruhi orang dari segala usia, jenis-jenis tertentu lebih sering ditemukan pada anak-anak, sementara yang lainnya lebih umum pada orang dewasa.
Karena leukemia dapat berkembang dengan cepat atau secara perlahan, gejalanya juga bisa bervariasi. Namun, pengobatan yang tepat dan deteksi dini dapat meningkatkan peluang kesembuhan. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai jenis-jenis leukemia, gejala-gejalanya, penyebab yang dapat memengaruhi perkembangan leukemia, serta pengobatannya.
Apa itu Leukemia?
Leukemia adalah kanker yang dimulai di sel-sel darah atau sum-sum tulang (tempat pembentukan sel darah). Secara umum, leukemia dapat memengaruhi tiga jenis sel darah:
- Sel darah putih (leukosit), yang berfungsi untuk melawan infeksi.
- Sel darah merah (eritrosit), yang membawa oksigen ke seluruh tubuh.
- Platelet, yang membantu pembekuan darah.
Pada penderita leukemia, produksi sel darah putih menjadi berlebihan dan abnormal, yang dapat menggantikan sel-sel darah normal dan mengganggu sistem kekebalan tubuh. Hal ini membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi, pendarahan, dan berbagai komplikasi lainnya.
Jenis-Jenis Leukemia
Leukemia dibagi menjadi dua kategori utama berdasarkan laju perkembangan penyakit dan jenis sel yang terlibat:
- Leukemia Akut:
- Pada leukemia akut, sel-sel darah putih abnormal berkembang sangat cepat dan membanjiri tubuh dalam waktu singkat. Leukemia akut biasanya lebih agresif dan membutuhkan pengobatan yang cepat. Jenis leukemia akut meliputi:
- Leukemia Limfoblastik Akut (ALL): Lebih sering terjadi pada anak-anak, meskipun bisa juga terjadi pada orang dewasa. ALL mempengaruhi limfosit, jenis sel darah putih yang berfungsi dalam sistem kekebalan tubuh.
- Leukemia Mieloblastik Akut (AML): Lebih umum terjadi pada orang dewasa. AML mempengaruhi sel-sel mieloid yang seharusnya berkembang menjadi sel darah merah, platelet, atau jenis sel darah putih lainnya.
- Leukemia Kronis:
- Pada leukemia kronis, sel-sel darah putih abnormal berkembang lebih lambat dan bisa bertahan lebih lama sebelum menyebabkan gejala. Penyakit ini sering kali tidak terdeteksi sampai penyakit berkembang lebih jauh. Jenis leukemia kronis meliputi:
- Leukemia Limfositik Kronis (CLL): Lebih sering terjadi pada orang dewasa, terutama yang lebih tua. CLL mempengaruhi limfosit dan berkembang secara perlahan.
- Leukemia Mielositik Kronis (CML): CML lebih sering terjadi pada orang dewasa dan mempengaruhi sel-sel mieloid. CML memiliki fase kronis yang bisa berlangsung lama sebelum berkembang menjadi fase lebih agresif.
Gejala Leukemia
Gejala leukemia bervariasi tergantung pada jenis dan tingkat keparahan penyakit, tetapi beberapa gejala umum yang sering dialami penderita leukemia antara lain:
- Kelelahan atau Kelemahan:
- Penderita leukemia sering merasa sangat lelah atau lemah karena tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh.
- Demam atau Dingin:
- Demam yang berulang atau perasaan dingin (chills) bisa terjadi akibat infeksi yang meningkat. Leukemia dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan membuat penderita lebih rentan terhadap infeksi.
- Pendarahan atau Memar yang Tidak Wajar:
- Karena kekurangan platelet (sel pembekuan darah), penderita leukemia mungkin mengalami memar yang mudah, pendarahan gusi, atau pendarahan hidung yang sulit berhenti.
- Infeksi yang Sering:
- Sel darah putih yang tidak normal tidak dapat melawan infeksi dengan efektif, sehingga penderita leukemia lebih sering mengalami infeksi yang berkepanjangan atau tidak kunjung sembuh.
- Pembengkakan Kelenjar Getah Bening atau Limpa:
- Kelenjar getah bening dan limpa dapat membesar sebagai respons terhadap produksi sel darah putih yang abnormal.
- Rasa Nyeri pada Tulang atau Sendi:
- Rasa nyeri pada tulang atau sendi bisa terjadi karena sel-sel kanker berkembang dalam sumsum tulang atau tubuh secara umum.
- Penurunan Berat Badan yang Tidak Dijelaskan:
- Kehilangan berat badan tanpa sebab yang jelas adalah gejala umum dari banyak jenis kanker, termasuk leukemia.
- Pucat pada Kulit:
- Kulit yang pucat dapat terjadi karena rendahnya jumlah sel darah merah, yang menyebabkan kekurangan oksigen dalam tubuh.
Karena gejala leukemia mirip dengan gejala penyakit lain, penting untuk menjalani pemeriksaan medis jika gejala-gejala ini muncul.
Penyebab dan Faktor Risiko Leukemia
Leukemia biasanya disebabkan oleh perubahan (mutasi) pada DNA sel-sel darah atau sumsum tulang. Mutasi ini menyebabkan sel-sel tersebut berkembang menjadi abnormal dan tidak dapat berfungsi dengan baik. Penyebab pasti mutasi ini belum sepenuhnya dipahami, namun ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena leukemia:
- Faktor Genetik:
- Memiliki riwayat keluarga dengan leukemia atau penyakit genetik seperti Sindrom Down dapat meningkatkan risiko leukemia.
- Paparan Bahan Kimia:
- Paparan jangka panjang terhadap bahan kimia berbahaya, seperti benzena (bahan yang digunakan dalam industri) atau pestisida, dapat meningkatkan risiko leukemia.
- Pengobatan Kanker Sebelumnya:
- Beberapa orang yang telah menjalani pengobatan kanker, terutama kemoterapi atau terapi radiasi, dapat mengembangkan leukemia sekunder sebagai efek samping pengobatan.
- Merokok:
- Merokok dapat meningkatkan risiko leukemia, terutama leukemia mieloid akut (AML).
- Paparan Radiasi:
- Paparan radiasi tinggi, seperti yang dialami oleh penyintas bom atom atau pekerja yang terpapar radiasi dalam pekerjaan mereka, meningkatkan risiko terkena leukemia.
- Kondisi Medis Tertentu:
- Beberapa penyakit atau kelainan darah, seperti penyakit mielodisplastik atau gangguan kekebalan tubuh, dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya leukemia.
Pengobatan Leukemia
Pengobatan leukemia bergantung pada jenis, tingkat keparahan, dan kesehatan keseluruhan penderita. Beberapa pendekatan pengobatan yang umum untuk leukemia meliputi:
- Kemoterapi:
- Kemoterapi adalah pengobatan utama untuk leukemia yang menggunakan obat-obatan untuk membunuh sel kanker atau menghentikan pertumbuhannya. Kemoterapi bisa diberikan dalam bentuk pil atau suntikan.
- Radioterapi:
- Radioterapi menggunakan sinar-X energi tinggi untuk membunuh sel-sel kanker. Ini dapat digunakan untuk mengobati leukemia pada beberapa bagian tubuh atau untuk mengurangi ukuran limpa atau kelenjar getah bening yang membesar.
- Transplantasi Sumsum Tulang (Stem Cell Transplantation):
- Pada beberapa kasus, transplantasi sumsum tulang bisa menjadi pilihan pengobatan. Prosedur ini menggantikan sumsum tulang penderita yang rusak dengan sumsum tulang yang sehat dari donor yang cocok.
- Imunoterapi:
- Imunoterapi adalah pengobatan yang meningkatkan kemampuan sistem kekebalan tubuh untuk melawan kanker. Beberapa obat imunoterapi sudah terbukti efektif untuk pengobatan jenis-jenis leukemia tertentu, seperti leukemia limfoblastik akut (ALL).
- Terapi Target:
- Terapi target menggunakan obat-obatan untuk mengganggu protein atau molekul tertentu yang diperlukan oleh sel kanker untuk tumbuh. Ini dapat digunakan untuk mengobati leukemia mielositik kronis (CML) dan leukemia lainnya.
- Obat-obatan Afirmasi dan Terapi Penguat:
- Selama pengobatan, pasien leukemia mungkin juga menerima obat untuk mengatasi efek samping dari pengobatan kanker, seperti obat untuk mencegah infeksi atau meningkatkan produksi sel darah merah dan platelet.
Kesimpulan
Leukemia adalah jenis kanker darah yang serius dan mempengaruhi produksi sel darah di sumsum tulang. Deteksi dini sangat penting, karena semakin cepat kanker didiagnosis, semakin tinggi peluang untuk berhasil mengobatinya. Meskipun ada banyak jenis leukemia, pengobatan seperti kemoterapi, transplantasi sumsum tulang, dan imunoterapi telah memberikan harapan baru bagi banyak penderita.
Jika Anda mengalami gejala-gejala seperti kelelahan, demam, atau pendarahan yang tidak dapat dijelaskan, segera berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis lebih lanjut. Dengan penanganan yang tepat, banyak orang dengan leukemia bisa menjalani hidup dengan kualitas yang baik dan sembuh sepenuhnya.